Senin, 13 Februari 2012

DVR

DVR LiteVision LVR 5004DVR merupakan singkatan dari Digital Video Recorder. Perangkat ini memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan sebuah VCR, kecuali DVR menggunakan sebuah hard disk (hard drive) untuk merekam data, kebalikan dari videotape. Hal ini berarti tidak adanya tape yang perlu digulung, dan terdapat kemampuan rekam yang lebih lama.

Sama seperti perangkat VCR modern, pengguna digital video recorder dapat merekam acara televisi dengan memasukkan informasi seperti saluran TV (channel), jam dan tanggal ke dalam menu rekam (recording menu). Pada VCR, menu disediakan oleh perangkat itu sendiri, di mana DVR mendapatkan menu dari sebuah remote server. Untuk dapat terhubung dengan sebuah remote server, sebuah saluran telepon (phone line) atau koneksi internet berkecepatan tinggi dibutuhkan, bersama dengan layanan internet.
Terdapat beberapa keuntungan menggunakan sebuah digital video recorder. Pertama, kualitas gambar cenderung lebih baik dibandingkan dengan VCR, dan juga selalu konsisten. Dengan sifatnya yang “digital”, maka memungkinkan untuk mengarsipkan video dan mentransfer data video menggunakan CD-ROM atau CD-RW.
Fungsi pencarian yang memudahkan memungkinkan pengguna untuk secara cepat mengakses scene tertentu yang ingin dilihat secara cepat. Sebuah digital video recorder dapat diprogram untuk merekam seluruh rangkaian acara televisi dan bahkan dapat digunakan untuk melihat bagian pertama sebuah acara sementara DVR tepat merekam bagian acara selanjutnya.
Semoga bermanfaat.

Senin, 06 Februari 2012

Tips : DVR Card VS DVR Standalone - Pilih mana ?

DVR CARD VS STANDALONE

Digital Video Recorder merupakan peralatan mutlak dari perkembangan CCTV sekarang, karena fungsinya sebagai spliter ( pembagi gambar) di monitor, perekaman dan juga dapat dihubungkan ke LAN dan juga dinaikkan ke internet sehingga penggunanya bisa remote view ( mengendalikan dan melihat) dengan menggunakan fasilitas internet di mana saja.

DVR ini berasarkan berapa camera CCTV yang dipasang, seperti 4, 8 dan 16 Channel dan DVR Card sekarang telah mempunyai 32 channel yang merupakan penggabungan dari 2 DVR Card 16channel, dan di display akan muncul sebanyak 32 channel Camera sekaligus di monitor.

DVR Card
DVR Card adalah sekeping board yang bisa di plug in ke PCI dari PC, dan pemunculan pertama kali ke pasaran sekitar tahun 2000 dipelopori oleh perusahaan CCTV terkemuka Jepang untuk menggantikan fungsi spilter Multiplexer dan perekaman analog dengan Video Casstes Recorder ( VCR) . Jadi intinya fungsi DVR Card seperti hardware tambahan PC yang hanya bisa dijalankan dengan mengoperasikan computer.

DVR Standalone
DVR Standalone merupakan perkembangan dari DVR Card, dan pertama kali dikenalkan setelah 3 tahun beredarnya DVR Card. Fungsi pertama yang hendak ditekankan pada DVR Standalone ini adalah membebaskan ketergantungan pengoperasinya dari PC.. Dengan perumpamaan yang lebih mudah, bahwa DVR Standalone ini anda bisa bayangkan DVD Player, jadi cukup dihubungkan ke TV Monitor. Dan dalam DVR Standalone ini dilengkapi Hard Disk sebagai alat perekamnya.

Compression Teknologi di DVR
Pertama kalai diperkenalkan dengan teknik MJPEG, yang file sizenya per frame masih cukup besar dengan hasil playback yang buram. Kemudian muncul perbaikan MPEG2 yang lebih efisien di file size per frame tetapi dengan hasil playback yang masih buram. Tahun 2005 mulai diperkenalkan MPEG4 yang memperbaiki file size lebih kecil lagi dengan hasil playback yang sudah bagus. Dan setahun kemudian muncul JPEG2000, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan menyolok di kedua sistim ini, Tetapi jika lebih detil, maka file size di JPEG2000 lebih besar dari MPEG4 sehingga hasil playbacknya juga lebih bagus. Sehingga JPEG2000 lebih boros di pemakaian Hard Disk. Di awal tahun 2007, MPEG4 telah berkembang ke versi ke 10, dan pada akhir tahun 2007 lahir teknik compression dualcodec. Dualcodec ini adalah penggabungan 2 sistim di dalam DVR, dengan perekaman menggunakan JPEG2000 dan transmissi data menggunakan MPEG4.

Seiring dengan boomingnya internet di tahun 2000 an, maka DVR juga diarahkan perkembangannya untuk bisa di remote viewing melalui internet, tetapi dengan beberapa kondisi seperti anda harus mempunyai fasilitas PSTN ( telepon rumah) , ADSL ( Speedy dll) , DDNS , TCP/ IP dan beberapa fasilitas lainnya. Dan sekarnag remote viewing melalui ipod atau telepon gengam sudah bisa dilakukan, dengan catatan bahwa adanya fasilitas yang disediakan provider.

DVR Card VS Standalone
Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan masing-masing DVR, maka disini di paparkan kelebihan dan kelemahan masing-masing sistim

DVR Card
1. DVR Card menggunakan fasilitas yang disediakan oleh PC, sehingga featurenya lebih unggul, seperti pemilihan setting per channel, audio yang lebih banyak
2. Dengan diupgradenya PC, maka akan menambah kecepatan transmisi data dan fungsi lainnya
3. DVR Card dapat ditambah sehingga memperbanyak channel
4. DVR Card sangat mengandalkan OS dari PC, jika OS tidak original atau OS tidak stabil, maka PC mudah hang
5. Bisa diserang oleh Virus
6. Pengoperasian yang terus menerus selama 24 jam, maka jika tidak menggunakan PC yang jenis server yang mahal harganya, maka PC akan cepat jebol dan rusak. Ini berbeda dengan PC ( tanpa DVR Card) yang dihidupkan selama 24 jam, saat tidak digunakan, maka PC akan otomatis istirahat. Tetapi dengan menggunakan DVR Card, maka PC dipaksa untuk bekerja keras dalam penerimaan gambar, perekaman gambar dan fungsi LAN atau Inetrnet secara terus menerus tanpa istirahat.
7. PC yang telah dipasang DVR Card, maka dikatakan Embedded, yaitu PC tersebut tidak bisa digunakan untuk menjalankan software atau program lainnya. Jika dipaksanakan, maka jalannya akan lambat sekali dan mudah sekali hang.
8. Kemampuannya sangat tergantung kepada hardware PC seperti mother board, memory, kecepatan PC
9. Pengoperasiannya dilakukan orang yang familiar terhadap PC

DVR Standalone
1. Tidak mengandalkan PC lagi sebagai sarana pengoperasinya
2. Feature-featurenya tidak secanggih DVR Card, seperti setting camera harus secara keseluruhan dan tidak bisa satu persatu dan juga audio yang masih terbatas.
3. Standalone diciptakan untuk tahan panas dan bisa dioperasikan terus menerus
4. Softaware dan Operating System ada di firmware dan terpisah dari Hard Disk
5. Aman dari serangan virus
6. Bentuknya lebih slim dibandingkan dengan PC
7. Lebih friendly user pengoperasiannya dan tidak diperlukan pengetahuan khusus tentang IT

Persamaan DVR Card dan Standalone
1. Menggunakan teknologi compression yang sama
2. Bisa display, record, playback, networking dan sekaligus backup
3. Bisa disconnect ke LAN maupun remote view internet
4. Perekaman dengan Hard Disk, backup bisa menggunakan USB maupun CDR ( DVDR) 

Dari penjelasan di atas, memang terlihat jelas bahwa DVR Standalone hadir untuk menggantikan DVR Card. Memang dilihat sekilas lalu bahwa DVR standalone lebih mahal dari DVR Card., ini bisa dibantah bahwa jika menggunakan DVR Card, maka anda harus menyediakan atau membeli 1 buah PC. Disini jelas terlihat yang mana lebih murah. Dan seperti keterangan di atas, bahwa jika menggunakan DVR Card, maka anda tidak disarankan menggunakan PC yang low speed atau jangkrik ( murahan) , akibatnya PC anda akan cepat jebol atau rusak. Dan seiring berjalannya waktu, DVR Standalone juga mempunyai feature-feature baru yang sudah dapat menyamai kemampuan DVR Card.

Sebagai informasi tambahan, bahwa DVR Card sendiri tidak diproduksi lagi oleh Jepang sebagai penemunya. Tetapi produk ini diproduksi secara masaal di China dan Indonesia adalah salah satu pangsa pasar penyerap DVR Card yang cukup besar. Dengan demikian jika DVR Card di Negara penemunya sendiri tidak diproduksi lagi, mengapa justru terjadi booming di Indonesia ? 

Trik yang dilakukan penjual adalah menjelaskan bahwa cukup membeli DVR Card saja, karena lebih murah, sedangkan nanti PC nya bisa digunakan yang di rumah. Tetapi mereka tidak menjelaskan embedded tersebut, yaitu jika PC dipasang DVR Card tersebut, maka tidak bisa digunakan untuk keperluan lain lagi. Dan akhirnya untuk menggunakan PC, maka tidak ada jalan lain yaitu membeli satu unit PC lagi. Atau penjual memberikan harga paket DVR Card besama PC sekaligus. Dan biasanya pembeli langsung tergiur mendengar mendapatkan PC. Disini penjual sangat pintar, karena biasanya PC tersebut yang dikasih walaupun jangkrik tetapi tetap ada garansi setahun dari supplier PC. Maka urusan PC bukan menjadi urusan mereka lagi, mau jebol, mau rusak tinggal di claim ke suppliernya. Selama pemakaian setahun saja customer sering kali menemukan banyak masalah dengan PC nya. Dan setelah lewat masa setahun, maka customerlah yang menanggung resiko dengan jebolnya PC mereka, dan akhirnya membeli satu PC lagi yang jauh lebih bandel ( mahal) untuk menggantikan PC nya yang dipasang DVR Card.

Dari pengamatan di lapangan, bahwa penggunaan DVR Card dengan drastis menurunkan kemampuan dari PC karena dipaksa bekerja 24 jam terus menerus dan akhirnya PC tersebut cepat rusak komponennya terutama di motherboard, power dan processornya..

Jadi disini bisa ditarik kesimpulan, smart mana memilih DVR Card atau Standalone. Atau anda termasuk orang yang membeli PC hanya untuk menonton film DVD ? 

DVR Standalone semakin banyak di jual pasaran dengan harga murah. Biasanya produk murah tersebut berasal dari China, dan compressionnya masih MJPEG, bahkan ada yang tidak bisa networking atau Internet sama sekali. Teknologi yang out of date ini dijual cukup murah, Dengan kata lain melakukan cuci gudang untuk pembeli yang tidak mengetahui akan teknologi tersebut. Sebagai analogi saja, MJPEG bisa disamakan dengan VCD Player dan MPEG4 disamakan dengan DVD Player ? Dan apakah anda masih tertarik untuk membeli VCD Player dengan harga murah sekalipun ?

Minggu, 29 Januari 2012

MerpatiBox

MerpatiBox adalah perangkat asset-tracking yang menggunakan gabungan teknologi GSM, GPRS, dan GPS.
MerpatiBox  dapat digunakan dimanapun selama tercakup dalam area layanan selullar GSM, dan selama dalam cakupan sinyal satelit GPS.
Target implementasi MerpatiBox adalah ditujukan untuk tracking asset bergerak, sehingga posisi dan kondisinya dapat diketahuai setiap waktu.
Posisi asset dapat diketahui dengan menggunakan teknologi Global Positioning Satellite, sedangkan untuk mengetahui kondisi asset dapat mengunakan sensor yang dihubungkan dengan MerpatiBox.
Penggunaan MerpatiBox antara lain untuk digunakan dalam Bisnis Transportasi (Taxi, Bus Antar Kota, Kendaraan Travel), Rental Kendaraan, Jasa Layanan Pengiriman Barang, Leasing Kendaraan, dan untuk perusahaan-perusahaan  yang memiliki armada transportasi.
MerpatiBox juga dilengkapi dengan fasilitas Data Logger, sehingga jika saluran komunikasinya terganggu, semua informasi posisi dan kondisi asset akan  disimpan, untuk kemudian dikirim jika saluran komunikasinya telah normal kembali.
MerpatiBox menggunakan teknologi GPRS sebagai saluran pengiriman data, sehingga biaya komunikasi menjadi sangat murah, namun demikian jika layanan GPRS tidak tersedia, secara otomatis MerpatiBox dapat menggunakan SMS atau CSD (Circuit Switched Data) sebagai saluran pengiriman data, dengan demikian saluran pengiriman data pada MerpatiBox sangat fleksibel.



Fitur Umum:
§  Dapat  digunakan untuk semua jenis Kendaraan Bermotor, Kapal atau Perahu, dan Kereta Api.
§  Memiliki fasilitas Digital Input Output dan Analog Input Output, untuk dihubungkan dengan Sensor dan Aktuator.
§  Dengan GPRS, biaya untuk komunikasi menjadi sangat rendah.
§  Untuk komunikasi jika layanan GPRS tidak tersedia, maka dapat menggunakan SMS atau CSD (Circuit Switched Data)
§  Dilengkapi dengan Data Logger

20 Channel
Menggunakan referensi dari  20 Satellite GPS, sehingga data korelasi posisi lebih akurat


GPRS
GPRS
Koneksi data dari MerpatiBox ke back office, menggunakan jaringan GPRS, sangat murah dan handal.

SMS
Fitur ini outomatis berjalan saat jaringan GPRS tidak ada, sehingga data akan tetap terkirim ke back office. Interval pengiriman bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Penyimpanan Data
Menggunakan Flash Memory atau SD Card (option), yang  berfungsi sebagai data logger.

Antenna
Menggunakan antenna GSM dan GPS yang terintegrasi dengan perangkat MerpatiBox, sehingga  memudahkan pemasangan pada kendaraan
Kompak
Bentuk yang kompak dirancang untuk memudahkan pemasangan alat ini, bisa di dalam laci dashboard, atau dibawah dashboard, sehingga tidak terjangkau oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.


 

Spesifikasi :

Jaringan komunikasi           : GSM 800MHz, 900MHz,   
  1800MHz,1900MHz
  Quad Band

GPS                                        : 20 Channel)

Kapasitas Data Logger         : 1M Byte Flash Memory,
  atau 128 Mbyte SD Card  
  Memory (option)

Type Antenna GSM               : Passive Quad-Band,
  Female SMA

Impedansi Antenna GSM     : 50 ohm

GSM Transmit Power             : Class 4 (2W) pada GSM        
  800 dan 900 Class 1 (1W)   
  pada GSM 1800 dan GSM
  1900

GSM Sensitivity                     : -107 dBm (typ)
  at 850/900 Mhz
                                                 -106 dBm (typ)
  at 1800/1900 Mhz

Konektivitas GPRS                : GPRS multi-slot class 10
GPRS mobile station class B Coding Scheme 1 to 4
                                                PBCCh support

SMS                                        : Point to Point Mobile  
  originated and mobile  
  terminated SMS    
  Concatenated SMS
  supported,  SMS Cell
  Broadcast (CB – DRX)         
  Text and PDU mode

Circuit Switched Data            : Asynchronous Transparent
   Circuit Switched Data
   (CSD) up to 14.4 kbps           
   Asynchronous Non-
   Transparent CSD up to 9.6
   kbps

Audio                                      : Telephony,Emergency  
   calls Half/Full/Enhanced
   rates and Adaptive Multi
   Rate voice codecs
   (HR,FR,EFR, AMR)              
   Superior echo cancellation
   & Noise reduction DTMF     
   Handset and hands free
   operations

Antenna GPS                         :  Active 3V, Female SMA

Impedansi Antenna GPS      : 50 ohm





GPS Satellite Tracking          : 20 paralel channel

GPS Sensitivity                      : -159 dBm

GPS Datum                             : WGS84

GPS Position Accuracy        : 20m 2DRMS
  (PDOP=2.5, HDOP=1.5)

GPS Velocity Accuracy         : 0.3 m/2 (PDOP=2.5, HDOP=1.5)

GPS Time to First Fix            : 7 – 60 seconds

GPS Reacquisition                                : 2 – 6 seconds (loss < 5 minutes)

GPS Reacquisition                                : 6 – 10 seconds (loss > 5 minutes)    
Power Supply                        : 10 volts DC – 40 volts DC

Temperature Operasi            : 0o C – 55o C

Mode Pengiriman  Data        : Berdasarkan Interval Waktu
  Berdasarkan Interval Jarak
  Berdasarkan Kondisi I/O
  Berdasarkan Kondisi Kecepatan
  Berdasarkan Polling
  Berdasarkan Area (Geo fencing)
 













PT Matra Lintas Net
     
Jl. Bunga IV B7 – 2
Harapan Baru Taman Bunga – Depok
Telp/Fax 021 8742734

Jl. H Naman 12 Pondok Kelapa Duren Sawit
Jakarta Timur
Telp/Fax 021 864 2975

Senin, 16 Januari 2012

Jenis-jenis CCTV, Analog vs Digital


Ketika Anda memutuskan untuk mendapatkan CCTV itu kemungkinan akan karena banyak keuntungan keamanan yang berbeda memberikan Anda dengan atau karena keselamatan ekstra memberikan untuk Anda dan staf Anda. Ini merupakan keputusan besar yang akan sangat mempengaruhi bisnis Anda dengan cara yang lebih daripada yang mungkin Anda di sadari pertama dan adalah keputusan besar, tetapi ada lebih banyak untuk mendapatkan CCTV dari sekedar memutuskan Anda inginkan.

Berikutnya Anda perlu menentukan secara spesifik jenis CCTV Anda inginkan untuk tempat anda dan ini akan sangat mempengaruhi efektivitas instalasi. Keputusan di sini adalah sebagian besar antara CCTV analog atau digital dan setiap jenis memiliki kekuatan dan kelemahan. Jenis akhirnya Anda memutuskan atas sementara mungkin akan tergantung pada kedua preferensi pribadi Anda, dan kebutuhan yang tepat dari bisnis khusus Anda dan tempat. Di sini kita akan melihat bagaimana jenis-jenis CCTV berbeda.
Analog:
jenis cctvAnalog CCTV dasarnya model CCTV yang menggunakan VHS. Ini berarti bahwa rekaman dialirkan ke televisi dan kemudian direkam dari sana karena menggunakan perekam video yang konvensional. Ini topi maka berarti Anda hanya dapat memiliki satu rekaman saluran sekaligus (seperti halnya bila Anda menggunakan VHS normal). Ini berarti bahwa Anda hanya dapat merekam dari satu kamera pada suatu waktu. Untuk tempat kecil ini baik sebagai salah satu kamera juga terletak di sudut ruang akan mencakup seluruh daerah. Namun jika Anda ingin merekam berbagai sudut dan wilayah Anda kemudian akan dipaksa untuk program mengatur pola ke dalam CCTV dimana film gambar antara kamera yang berbeda. Ini bisa berarti bahwa Anda kehilangan sesuatu yang penting jika video itu pada saluran yang salah pada waktu yang salah.
Kelemahan lain dari jenis CCTV analog adalah bahwa Anda akan harus baik merusak atau menyimpan ratusan kaset VHS yang akan mengambil banyak ruang. Tentu saja Anda akan memiliki keterbatasan
Digital:
model cctvJenis CCTV digital pada dasarnya setara dengan kamera digital yang disetel di sekitar kantor atau gedung. Hal ini kemudian memiliki semua keuntungan yang digital biasanya memiliki lebih dari analog, yang berarti frame rate yang lebih baik dan definisi serta kemampuan untuk mengubah pengaturan tersebut untuk mengecilkan ukuran file. Anda akan mampu memiliki beberapa track rekaman sekaligus berarti bahwa Anda dapat melihat berbagai bagian bangunan Anda secara bersamaan. Pada saat yang sama Anda akan dapat untuk menyimpan file digital berarti bahwa Anda dapat memampatkan mereka, email mereka, aliran mereka dan lebih banyak dan berarti Anda tidak perlu khawatir tentang ruang penyimpanan. Down sisi namun termasuk fakta bahwa sistem digital kadang-kadang dapat crash atau rusak, dan bahwa mereka lebih mahal. Hal ini membuat model CCTV digital pilihan yang jelas untuk perusahaan besar dan perusahaan yang serius tentang keamanan mereka, tetapi bagi mereka yang mengisyaratkan oleh teknologi dan software yang bisa salah, atau yang tidak perlu menghabiskan banyak dan memiliki tempat yang lebih kecil, mungkin analog lebih pas.